Senin, 23 November 2015

ALAT MENANGKAP FITOPLANKTON

ALAT MENANGKAP FITOPLANKTON

A. BIOTA PERAIRAN
  Ekosistem perairan merupakan ekosistem yang lingkungan abiotiknya didominasi oleh lingkungan air.         Berdasarkan kadar garamnya (salinitasnya) ekosistem perairan dibedakan menjadi ekosistem air laut
  (salinitas yang tinggi), ekosistem estuari (tempat bertemunya perairan air tawar dan air laut dan                    ekosistem air tawar (salinitas yang rendah). Pada ekosistem air tawar digolongkan menjadi :
  •  Air tergenang/ lentik (asal kata : lenis  artinya tenang) contoh : danau, kolam, dan rawa.
  •  Air mengalir / lotik (asal kata : lotus artinya tercuci) contohnya: mata air, aliran air/sungai dan selokan.
Penggolongan organisme dalam air  berdasarkan cara hidup dapat dibagi atas :
  a.      Plankton 
 Semua kumpulan organisme baik hewan dan tumbuhan air yang berukuran mikroskopis dan hidupnya melayang mengikuti arus. Terdiri atas fitoplankton (sebagai dasar rantai makanan di suatu perairan dan juga sebagai salah satu parameter tingkat kesuburan suatu perairan) dan zooplankton, organisme mengapung yang arah pergerakannya kira-kira tergantung arus. Walaupun beberapa zooplankton menunjukkan gerakan berenang yang aktif yang membantu mempertahankan posisi vertical, plankton secara keseluruhan tidak dapat bergerak melawan arus. 
bNekton
merupakan organisme yang dapat berenang dan bergerak dengan kemauannya sendiri, contohnya pada ikan,amfibi, serangga air besar. 
  •  c. Neuston
    Organisme yang mengapung, berenang di permukaan air atau bertempat pada permukaan air, contohnya pada serangga air.
     d. Perifiton
    Merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat/bergantung pada tumbuhan atau benda lain yang berada dalam suatu perairan, misalnya pada keong air. 
    e. Bentos
    Merupakan hewan atau  tumbuhan yang hidup di dasar atau pada  endapan suatu perairan. 
  • Bentos dapat sessil (melekat) atau bergerak bebas,  contohnya pada cacing dan remis.

B.ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENANGKAP BIOTA PERAIRAN

1.               1Water sample

  
           Fungsinya :  untuk pengambilan sampel air pada kedalaman tertentu dengaan sistem pengambilan air        Vertical dengan kapasitas botol 2.2 lt, 3.2 lt atau 4.2 lt sesuai pilihan. sangat cocok untuk           analisa plankton dan kandungan kimia air lainnya.

          Cara Menggunakan Water sample
           Water sample  dimasukkan ke dalam air sungai secara vertikal maupun horizontal. Setelah semua                 water sampler berada di dalam air, tutup water sampler dengan messenger, dan angkat ke atas.

1.              2.      Saringan bertingkat


     Fungsinya :  untuk proses penyaringan / pemisahan berdasarkan perbedaan  ukuran partikel mulai                              dari ukuran yang besarnya sampai berukuran mini.
           Cara Menggunakan Saringan Bertingkat
          Meletakkan sampel tanah diatas penyaringan yang sudah dipasang bertingkat, lalu menyiram sampel           tersebut dengan air dan menunggukan beberapa saat agar partikel yang berukuran kecil bisa sampai ber      ada di bagian bawah.

2.               3.   Net plankton


  
         Fungsinya : untuk menyaring air serta plankton yang berada didalamnya secara horizontal dan                      vertikal dengan cara mengkaitkan net plankton di  belakang bagian bot.
        
          Cara Menggunakan Plankton Net
D       Dalam pengambilan sampel metode yang digunakan  terbagi atas tiga cara tergantung pada tujuan                  yang diiginkan, dibedakan atas :
 Ø  Sampling Secara Horizontal:
Metode  pengambilan plankton secara horizontal ini dimaksudkan untuk mengetahui sebaran plankton horizontal.  Plankton net pada suatu titik di laut, ditarik kapal menuju ke titik lain, penganbilan sampel seiring pergerakan kapal secara perlahan (±2 knot), plankton net ditarik untuk jarak dan waktu tertentu (biasanya ± 5-8 menit). Jumlah air tersaring diperoleh dari angka pada flowmeter atau dengan mengalikan jarak diantara dua titik tersebut dengan diameter plankton net. Flowmeter untuk peningkatan ketelitian. Dengan cara horozontal sampel terbatas pada satu lapisan saja.
 Ø  Sampling Secara Vertikal:
 Merupakan cara termudah untuk mengambil sampel dari seluruh kolom air (coposite sample). Ketika kapal berhenti, plankton net diturunkan sampai ke kedalaman yang diinginkan dengan pemberat dibawahnya. Setelah itu plankton net ditariknya keatas dengan kecepatan konstan. Untuk mesh size halus digunakan kecepatan 0,5 m/detik untuk mata jaring kasar 1,0 m/detik.
 Ø  Sampling Secara Miring (Obelique):
 Jaring diturunkan perlahan ketika kapal bergerak perlahan (±2 knot). Besar sudut kawat dengan garis vertikal ± 45˚, setelah mencapai kedalaman yang diinginkan plankton net ditarik secara perlahan dengan posisi sudut yang sama. Sampel yang didapat merupakan plankton yang terperangkap dari berbagai lapisan air.  Namun, kelemahan metode ini adalah waktu yang dibutuhkan relatif lama.
Ke
3.                 4. Secchi Disk

          Fungsinya : untuk mengukur kecerahan (m) , Ekman Grab dibuat 2 warna yaitu warna hitam                            yang  digunakan kalau perairannya bening dan kalau perairannya keruh maka indikator                  yang  dilihat warna putih.
          Cara Menggunakan Secchi Disk
          Secchi disk ini dicelupkan ke dalam kolam perairan dan dicatat jarak pertama kalisecchi disk tidak                terlihat dan jarak secchi disk pertama kali terlihat dari dalam kolam air.  Nilai keduanya lalu dirata-              ratakan untuk memperoleh nilai kecerahan.

4.                5.  Grab Sampler

            Fungsinya : untuk mengambil sedimen permukaan yang ketebalannya tergantung dari tinggi dan                                      dalamnya grab masuk kedalam lapisan sedimen. Alat ini biasa digunakan untuk                                               mengambil sampel sedimen pada perairan dangkal.

           Cara menggunakan Grab Sampler
          Berdasarkan ukuran dan cara operasional, ada dua jenis grab sampler yaitu grab sampler berukuran                kecil dan besar.
·                     Grab sampler yang berukuran kecil dapat digunakan dan dioperasionalkan dengan mudah, hanya dengan menggunakan boat kecil alat ini dapat diturunkan dan dinaikkan dengan tangan. Pengambilan sampel sedimen dengan alat ini dapat dilakukan oleh satu orang dengan cara menrunkannyasecara perlahan dari atas boat agar supaya posisi grab tetap berdiri sewaktu sampai padapermukaan dasar perairan. Pada saat penurunan alat, arah dan kecepatan arus harus diperhitungkan supaya alat tetap konstant pada posisi titik sampling.
·                     Grab Sampler yang berukuran besar memerlukan peralatan tambahan lainnya seperti winch (kerekan) yang sudah terpasang pada boat/kapal survey berukuran besar. Alat ini menggunakan satu atau dua rahang/jepitan untuk menyekop sedimen. Grab diturunkan dengan posisi rahang/jepitan terbuka sampai mencapai dasar perairan dan sewaktu diangkat keatas rahang ini tertutup dan sample sedimen akan terambil.

5.                  6. Jala surber

           Fungsinya : untuk mengambil sampel (benthos) pada daerah yang berarus air kuat dan dasar                        perairan          berpasir halus (sedikit berlumpur).

           Cara Menggunakan Surber
            Jala tersebut diletakkan dengan bagian mulut jala melawan arus aliran air dan daerah yang dibatasi              oleh alat ini dibersihkan (diaduk) sehingga benthos yang melekat pada dasar perairan dapat hanyut               dan tertangkap oleh jala.

           7. Turbimeter

Fungsinya : untuk mengukur kekeruhan / intensitas cahaya.

         Cara Menggunakan Turbidimeter
Mula-mula menghidupkan tombol on nya , lalu mengarahkan ke arah cahaya yang mau diukur                     intensitasnya , lalu mencatat dan mematikan alat dengan menekan tombol off.
                                                                                                              


DAFTAR PUSTAKA

          Yuliana, dkk .September 2012. Hubungan Antara Kelimpahan Fitoplankton Dengan Parameter                                                     Fisik-Kimiawi Perairan Di Teluk Jakarta. Vol. 3, No.2, Halaman :169-179.

                 
          http://www.scribd.com/doc/208554351/Alat-Alat-Biota-Perairan#scribd