ALAT MENANGKAP FITOPLANKTON
A. BIOTA PERAIRAN
Ekosistem
perairan merupakan ekosistem yang lingkungan abiotiknya didominasi oleh
lingkungan air. Berdasarkan kadar garamnya (salinitasnya) ekosistem
perairan dibedakan menjadi ekosistem air laut
(salinitas yang tinggi), ekosistem estuari
(tempat bertemunya perairan air tawar dan air laut dan ekosistem air tawar
(salinitas yang rendah). Pada
ekosistem
air tawar digolongkan menjadi :
- Air tergenang/ lentik (asal kata : lenis artinya tenang) contoh : danau, kolam, dan rawa.
- Air mengalir / lotik (asal kata : lotus artinya tercuci) contohnya: mata air, aliran air/sungai dan selokan.
a. Plankton
Semua
kumpulan organisme baik hewan dan tumbuhan air yang berukuran mikroskopis dan
hidupnya melayang mengikuti arus. Terdiri atas fitoplankton (sebagai dasar
rantai makanan di suatu perairan dan juga sebagai salah satu parameter tingkat
kesuburan suatu perairan) dan zooplankton, organisme mengapung yang arah
pergerakannya kira-kira tergantung arus. Walaupun beberapa zooplankton
menunjukkan gerakan berenang yang aktif yang membantu mempertahankan posisi
vertical, plankton secara keseluruhan tidak dapat bergerak melawan arus.
b. Nekton
merupakan organisme
yang dapat berenang dan bergerak dengan kemauannya sendiri, contohnya pada ikan,amfibi,
serangga air besar.
- c. NeustonOrganisme yang mengapung, berenang di permukaan air atau bertempat pada permukaan air, contohnya pada serangga air.d. PerifitonMerupakan tumbuhan atau hewan yang melekat/bergantung pada tumbuhan atau benda lain yang berada dalam suatu perairan, misalnya pada keong air.e. BentosMerupakan hewan atau tumbuhan yang hidup di dasar atau pada endapan suatu perairan.
- Bentos dapat sessil (melekat) atau bergerak bebas, contohnya pada cacing dan remis.
B.ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENANGKAP BIOTA PERAIRAN
1. 1. Water sample
Fungsinya : untuk
pengambilan sampel air pada kedalaman tertentu dengaan sistem pengambilan air Vertical dengan kapasitas botol 2.2 lt, 3.2 lt atau 4.2 lt sesuai pilihan.
sangat cocok untuk analisa plankton dan kandungan kimia air lainnya.
Cara Menggunakan Water sample
Water
sample dimasukkan ke dalam air sungai
secara vertikal maupun horizontal. Setelah semua water sampler berada di dalam
air, tutup water sampler dengan messenger, dan angkat ke atas.
1. 2. Saringan bertingkat
Fungsinya
: untuk proses penyaringan / pemisahan berdasarkan perbedaan
ukuran partikel mulai dari ukuran yang besarnya sampai berukuran mini.
Cara Menggunakan Saringan
Bertingkat
Meletakkan
sampel tanah diatas penyaringan yang sudah dipasang bertingkat, lalu menyiram sampel tersebut dengan air dan menunggukan beberapa saat agar partikel yang berukuran
kecil bisa sampai ber ada di bagian bawah.
2. 3. Net
plankton
Fungsinya
: untuk menyaring air serta plankton yang berada didalamnya secara
horizontal dan vertikal dengan cara mengkaitkan net plankton di belakang bagian bot.
Cara
Menggunakan Plankton Net
D Dalam pengambilan
sampel metode yang digunakan terbagi
atas tiga cara tergantung pada tujuan yang diiginkan, dibedakan atas :
Ø
Sampling Secara Horizontal:
Metode
pengambilan plankton secara horizontal
ini dimaksudkan untuk mengetahui sebaran plankton horizontal. Plankton net pada suatu titik di laut, ditarik
kapal menuju ke titik lain, penganbilan sampel seiring pergerakan kapal secara
perlahan (±2 knot), plankton net ditarik untuk jarak dan waktu tertentu
(biasanya ± 5-8 menit). Jumlah air tersaring diperoleh dari angka pada
flowmeter atau dengan mengalikan jarak diantara dua titik tersebut dengan
diameter plankton net. Flowmeter untuk peningkatan ketelitian. Dengan cara
horozontal sampel terbatas pada satu lapisan saja.
Ø
Sampling Secara Vertikal:
Merupakan cara termudah untuk mengambil sampel
dari seluruh kolom air (coposite sample). Ketika kapal berhenti, plankton net
diturunkan sampai ke kedalaman yang diinginkan dengan pemberat dibawahnya.
Setelah itu plankton net ditariknya keatas dengan kecepatan konstan. Untuk mesh
size halus digunakan kecepatan 0,5 m/detik untuk mata jaring kasar 1,0 m/detik.
Ø
Sampling Secara Miring
(Obelique):
Jaring diturunkan perlahan ketika kapal
bergerak perlahan (±2 knot). Besar sudut kawat dengan garis vertikal ± 45˚,
setelah mencapai kedalaman yang diinginkan plankton net ditarik secara perlahan
dengan posisi sudut yang sama. Sampel yang didapat merupakan plankton yang
terperangkap dari berbagai lapisan air. Namun, kelemahan metode ini adalah waktu yang
dibutuhkan relatif lama.
Ke
3. 4. Secchi
Disk
Fungsinya
: untuk mengukur kecerahan (m) , Ekman Grab dibuat 2 warna yaitu warna
hitam yang digunakan kalau perairannya bening dan kalau perairannya
keruh maka indikator yang dilihat warna putih.
Cara
Menggunakan Secchi Disk
Secchi disk ini
dicelupkan ke dalam kolam perairan dan dicatat jarak pertama kalisecchi
disk tidak terlihat dan jarak secchi disk pertama kali terlihat
dari dalam kolam air. Nilai keduanya lalu dirata- ratakan untuk memperoleh
nilai kecerahan.
4. 5. Grab
Sampler
Fungsinya
: untuk mengambil sedimen permukaan yang ketebalannya tergantung dari tinggi
dan dalamnya grab masuk kedalam lapisan sedimen. Alat ini biasa digunakan untuk mengambil sampel sedimen pada perairan dangkal.
Cara menggunakan Grab Sampler
Berdasarkan ukuran
dan cara operasional, ada dua jenis grab sampler yaitu grab sampler berukuran kecil dan besar.
·
Grab
sampler yang berukuran kecil dapat digunakan dan dioperasionalkan dengan mudah,
hanya dengan menggunakan boat kecil alat ini dapat diturunkan dan dinaikkan
dengan tangan. Pengambilan sampel sedimen dengan alat ini dapat dilakukan oleh
satu orang dengan cara menrunkannyasecara perlahan dari atas boat agar supaya
posisi grab tetap berdiri sewaktu sampai padapermukaan dasar perairan. Pada
saat penurunan alat, arah dan kecepatan arus harus diperhitungkan supaya alat
tetap konstant pada posisi titik sampling.
·
Grab
Sampler yang berukuran besar memerlukan peralatan tambahan lainnya seperti
winch (kerekan) yang sudah terpasang pada boat/kapal survey berukuran besar.
Alat ini menggunakan satu atau dua rahang/jepitan untuk menyekop sedimen. Grab
diturunkan dengan posisi rahang/jepitan terbuka sampai mencapai dasar perairan
dan sewaktu diangkat keatas rahang ini tertutup dan sample sedimen akan
terambil.
5. 6. Jala
surber
Fungsinya : untuk mengambil sampel (benthos) pada daerah yang
berarus air kuat dan dasar perairan berpasir halus (sedikit berlumpur).
Cara Menggunakan Surber
Jala
tersebut diletakkan dengan bagian mulut jala melawan arus aliran air dan daerah
yang dibatasi oleh alat ini dibersihkan (diaduk) sehingga benthos yang melekat
pada dasar perairan dapat hanyut dan tertangkap oleh jala.
7. Turbimeter
Fungsinya
: untuk
mengukur kekeruhan / intensitas cahaya.
Cara Menggunakan Turbidimeter
Mula-mula menghidupkan tombol on nya , lalu
mengarahkan ke arah cahaya yang mau diukur intensitasnya , lalu mencatat dan
mematikan alat dengan menekan tombol off.
DAFTAR PUSTAKA
Yuliana,
dkk .September 2012. Hubungan Antara Kelimpahan Fitoplankton Dengan Parameter Fisik-Kimiawi Perairan Di Teluk Jakarta. Vol. 3, No.2, Halaman :169-179.
http://www.scribd.com/doc/208554351/Alat-Alat-Biota-Perairan#scribd